Minggu, 27 Maret 2016

Karupuak Kuah yang Kriuk Krenyes


Nah, ini nih jajanan saya sewaktu masih SD dulu. Mungkin sekarang juga masih mendasi salah satu jajanan anak-anak di Bukittinggi. Tapi karena sudah belasan tahun berada di belahan bumi lain, saya juga jadi kurang update tentang ini. 
Nah, karena suma lama pake banget tidak pulkam, makanya Karupuak Kuah masuk ke dalam list Kuliner Impian saya.
Beruntunglah saya. Dalam acara Pulang Kampuang di
UNJ beberapa waktu lalu, saya menemukan penjual Karupuak Kuah ini. Dan rindu pun akhirnya tertutupi dengan kehadiran si kriuk ini.
Karupuak Kuah atau versi Indonesianya Krupuk Kuah ini pada dasarnya adalah sebuah kerupuk yang diberi mie dan diberi kuah. 

Ada 3 bahan di dalam Karupuak Kuah ini, sebagai berikut:
1. Karupuak/Kerupuk
Kerupuk bahan dasar kerupuk kuah ini adalah kerupuk berbahan dasar ubi kayu alias singkong. Saya pernah melihat proses pembuatan karupuak ini yang lebih dikenal dengan nama karupuak baso. Kerupuknya terbuat dari ubi kayu yang sudah dihaluskan, diberi bumbu halus kalau nggak salah garam dan bawang putih terus juga diberi risan daun bawang. Bahan yang sudah berbentuk bubur kental ini dicetak pada bagian bawah piring loyang. Terus bagian bawah piring loyang ini ditaruh di atas dandang yang sudah mendidih airnya. 
Sampai lapisan bubur singkong yang menempel tadi berubah warna dan bisa dilepas. setelah bisa dilepas lembaran ini dijemur berserta lembaran-lembaran lainnya. lalu setelah kering baru bisa digoreng hingga menjadi kerupuk baso yang tebal. 
Disebut kerupuk baso karena dulu daerah penghasil kerupuk ini adalah daerah bernama Baso. Jadi maksudnya kerupuk Baso yaitu kerupuk yang berasal dari daerah Baso.
Kalau saya amati, kerupuk ini mirip opak  tapi lebih tebal dan bentuknya bulat serta agak asin karena terasa taburan garamnya di lidah. 

2.Mie putih
Mie putih ini seperti bihun (saya lupa bihun atau mie putih yang satu lagi) yang sudah ditumis dengan irisan daun bawang, dan bawang serta bumbu-bumbu lain yang sudah diulek halus. 

3.Kuah 
Kuahnya yang berwarna keemasan ini adalah kuah sate padang yang biasa digunakan utnuk mengguyur sate padang. So, kebayang kan bagaimana rasanya?

Karupuak kuah ini lebih enak dinikmati langsung setelah diracik. Kalau enggak, kuahnya akan dingin dan kerupuknya akan lembek alias enggak kriuk lagi.
Hmm...kapan ya bisa makan karupuak kuah lagi? Mungkin nunggu mudik dulu nih yang entah kapan juga hehe :D

written by Aira Kimberly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar