Sepasang mata Farah berbinar lebar melihat sepiring pensi di hadapannya. Meninggalkan kampung halaman sejak usia tujuh tahun ternyata tak membuat dia lupa dengan kuliner favoritnya ini. Sudah sepuluh tahun lamanya tak terasa kami sudah merantau di ibukota.
Terimakasih Penerbangan Murah
Ya, kerinduan Farah akan pensi terobati dengan bantuan saudara yang sering berdagang pulang pergi Padang-Jakarta dan Jakarta-Padang. Karena, hanya dengan naik pesawat dalam waktu kurang dari lima jam, sang pensi sudah siap untuk dinikmati.Pensi lebih enak dinikmati dalam keadaan hangat. Meski rasa gurih bumbunya yang khas mampu mengalahkan rasa amis. Apalagi kalau ditambahi sesendok sambel. Namun kalau sudah dingin memang terasa kurang maknyuss gitu deh. Tapi sebenarnya tergantung selera sih.
Kalau merujuk sejarah saat masih berseragam merah putih dulu, pensi juga termasuk salah satu kuliner impian saya. Harganya terjangkau untuk ukuran kantong siswi sekolah dasar. Dulu, sebelum marak kantong plastik sebagai kemasan, pensi dijual dalam pincuk daun pisang. Benar-benar alami dan tidak merusak lingkungan karena sampah plastiknya.
Di Jakarta Ada kah?Kalau merujuk sejarah saat masih berseragam merah putih dulu, pensi juga termasuk salah satu kuliner impian saya. Harganya terjangkau untuk ukuran kantong siswi sekolah dasar. Dulu, sebelum marak kantong plastik sebagai kemasan, pensi dijual dalam pincuk daun pisang. Benar-benar alami dan tidak merusak lingkungan karena sampah plastiknya.
Sepengetahuan saya, di Jakarta saya belum pernah ketemu pensi. Jangankan di mal. Di pasar rakyat saja nggak ketemu, hehe :D
Pensi dari Maninjau
Pensi ini sejenis kerang air tawar yang banyak terdapat di kawasan danau Maninjau. Meski tak hanya terdapat di danau Maninjau saja. Namun kali ini pensi yang kami nikmati berasal dari danau Maninjau.
Kalau diamati lebih seksama, pensi ini mirip lokan tapi dalam ukuran mini.
Memasaknya juga tak sulit. Tinggal tumis bumbu halus sampai harum, masukan irisan bawang daun, dan air. Setelah air mendidih bersama bumbu, barulah masukin pensi yang sudah dicuci bersih. Biarkan masak sembari diaduk hingga cangkang pensi bermekaran memperlihatkan daging pensi yang memutih karena sudah matang. Pensi pun siap dinikmati ^_^
Hmm... sound so delicious!
BalasHapusitu dagingnya sepertinya tebel ya Mba.. ngiler eh :D
Aduh, aku membayangkan cangkang pensi yg bermekaran nih. Ngiler
BalasHapusKirain aku tadi pensi= pentas seni, hahahaha
BalasHapusAku baru tahu loh kuliner pensi ini ... Hahaha.. *kudet
BalasHapusWah, lihat foto pensi aja udah bikin ngiler tuh. Namanya unik ya.
BalasHapusMbak, begitu lihat di awal pensi aku kirain pentas seni hehehe, ngeliat fotonya ternyata kerang. Salah satu makanan laut kesukaan ku nih mbak di rebus dan ditemenin sambal nanas. Aihh jadi ngilerr dehhh
BalasHapusNah kan, aku udah menduga, klo pensi itu istilah lainnya kerang ����
BalasHapusSaya suka saya suka
Walah aku kirain pertamanya pensi tuh pentas seni-nya anak SMA, hihi. Kalau di Batam ini mirip gonggong kali yaaa.
BalasHapusAku sering lihat Pensi di tayangan TV, kayak keong kalo di Semarang
BalasHapus